Episode podcast Nia Tero menceritakan kisah bagaimana Suku Dayak Iban memenangkan pertarungan memperebutkan hutan mereka di Indonesia melalui sudut pandang seorang pembuat film muda Pribumi.
Kami sangat gembira untuk menyampaikan bahwa episode podcast Seedcast yang menampilkan Masyarakat Dayak Iban di Sungai Utik telah diakui dengan penghargaan terhormat dalam kategori ' Podcast, Seni & Budaya Terbaik, Episode Individu ' di Webby Awards 2024 .
Episode ' The Omen Birds Still Sing in Sungai Utik ' dari musim ketiga Seedcast menceritakan kisah bagaimana Masyarakat Adat dari Indonesia ini berjuang untuk hutan mereka – dan menang.
Sebagai anggota Wayfinders Circle , Dayak Iban dari Sungai Utik telah menunjukkan komitmen kolektif dan persatuan mereka untuk mempertahankan wilayah leluhur mereka selama beberapa dekade sambil mempraktikkan tradisi pengelolaan lokal.
Dalam episode spesial Seedcast ini, Kynan Tegar , seorang pembuat film Dayak Iban dari Sungai Utik, membagikan cuplikan filmnya, yang ia gambarkan sebagai “surat cinta” untuk hutan dan sungai tempat ia tumbuh dewasa.
Klip tersebut menampilkan para tetua desa yang menjelaskan bagaimana mereka mengindahkan peringatan burung pertanda untuk mengusir mereka yang akan membahayakan hutan dan cara hidup mereka.
“(Film ini) seperti surat cinta pribadi saya untuk hutan, tempat saya tumbuh memanjat pohon, berenang di arus sungai, dan saya ingin menceritakannya dengan cara yang paling personal dan intim. Kisah tentang arti hutan bagi kami, bagi komunitas kami, bagi orang-orang kami—dan bagi saya khususnya—dalam perjuangan yang harus kami lalui, untuk melindunginya”, kata Kynan selama podcast tersebut.
Alam 'Sebagai Tubuh Kita Sendiri'
Sungai Utik adalah Suku Dayak Iban di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Indonesia. Sebagai penjaga adat atas wilayah yang telah mereka huni sejak dahulu kala, mereka memperlakukan alam “seolah-olah alam adalah tubuh kita sendiri.”
“'Tanah adalah ibu kami. Hutan adalah ayah kami. Dan sungai adalah darah kami.' Itu adalah pepatah yang sering saya dengar saat tumbuh dewasa, dan bahkan sekarang kakek saya masih mengatakannya sepanjang waktu. Begitulah cara kami, orang Iban, hidup dan cara kami memandang alam — sebagai sesuatu yang menjadi bagian dari diri kami”, kata Kynan.
Masyarakat Dayak Iban Sungai Utik memiliki sistem tata ruang adat untuk konservasi dan pengelolaan sumber daya alam yang berpedoman pada aturan adat yang ketat. Aturan ini terbukti efektif dalam menjaga keberlanjutan ekosistem di wilayah mereka, termasuk hutan, lahan basah, dan sungai Sungai Otik.
Praktik budaya kerja sama, timbal balik dengan alam, serta pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan menjadikan mereka model dan ikon teladan di antara Masyarakat Adat lainnya.
Wayfinders Circle merupakan aliansi dari 15 Masyarakat Adat dari seluruh dunia yang berdiri di garis depan perlindungan. Mereka melindungi tanah, air, dan wilayah mereka, dengan dipandu oleh pengetahuan leluhur yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Para koordinator Wayfinders Circle adalah Nia Tero , Pawanka Fund , dan World Union of Indigenous Spiritual Practitioners.
Seedcast adalah podcast berpusat pada cerita yang diproduksi oleh Nia Tero yang menggali, memelihara, dan mengakar cerita-cerita pengalaman masyarakat Pribumi dari seluruh dunia.
Episode 'The Omen Birds Still Sing in Sungai Utik' dipandu oleh Jessica Ramirez, diproduksi dan di-mix audio oleh Jenny Asarnow, dan disunting oleh Nils Cowan.
Kolaborasi Seedcast dan Wayfinders Circle Lainnya:
Perahu Impian: Bagaimana Suku Achuar Merangkul Tenaga Surya
Bertemu dengan Suku Gabbra di Afrika Timur Bagian 1
Tuhaymani'chi Pal Waniqa (Air Mengalir Selalu) di Gurun Mojave
Esensi Suci Budaya Blackfoot