Lompat ke konten utama

Wayfinders Circle Ju/'hoansi (Konservasi Nyae Nyae dan Hutan Masyarakat)

< Wayfinders

Ju/'hoansi (Konservasi Nyae Nyae dan Hutan Masyarakat)

  • Lokasi geografis Namibia (wilayah Otjozondjupa di Namibia, di Distrik Magisterial Timur Tsumkwe)
  • Ukuran Wilayah 8.992.000 hektar
  • Komunitas Satu orang Suku San yang tinggal di 40 desa
  • Populasi 3.400 orang
  • Language(s)|t Ju/'hoan

Suku Ju/'hoansi, kelompok terbesar kedua dari suku San di Namibia, telah mendiami wilayah Nyae Nyae selama ribuan tahun, menjadikan diri mereka sebagai salah satu kelompok Pribumi tertua di Afrika. Gaya hidup tradisional mereka, yang berakar pada perburuan dan pengumpulan hasil bumi di wilayah Kalahari, mencerminkan hubungan yang erat dengan tanah. Sejak zaman dahulu, suku Ju/'hoansi San telah menunjukkan perhatian yang mendalam terhadap pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan. Mereka terkenal karena praktik hidup berdampingan dengan satwa liar dan hanya mengambil apa yang mereka butuhkan, dengan demikian memastikan bahwa sumber daya tetap tersedia bagi spesies lain dan generasi mendatang.

Banyak keputusan yang diambil oleh Ju/'hoansi secara tradisional terkait erat dengan tanah, sumber daya yang ditemukan di tanah tersebut, dan menemukan cara yang adil dan dapat diterima bersama untuk mengatur akses ke sumber daya tersebut. Selain itu, Ju/'hoansi memiliki hubungan keluarga yang jelas dengan wilayah sumber daya tersebut, yang mereka sebut n!oresi. N!oresi ini “dikelola” oleh an!ore kxao, yang berarti n!ore pemilik atau pengurus. Kepemilikan atau hak tersebut tidak dapat dijual atau diberikan, dan diwariskan melalui keluarga oleh orang tua.

Pada tahun 1998, Nyae Nyae Conservancy secara resmi diakui sebagai salah satu konservasi komunal pertama Namibia. Saat ini, konservasi tersebut memainkan peran penting untuk konservasi satwa liar. Ini termasuk pemantauan yang dilakukan melalui patroli harian oleh penjaga hutan masyarakat, penghitungan satwa liar tahunan dan bulan purnama, pengelolaan kebakaran, pengelolaan adaptif, dan tindakan Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat lainnya. Inisiatif mata pencaharian di konservasi tersebut meliputi pemanenan dan penjualan Cakar Setan yang berkelanjutan, kerajinan G!unku yang melibatkan produksi dan pengembangan pasar, berkebun ekologis, memasak dan mengawetkan makanan, peternakan unggas, produksi benih, penanaman pohon, dan pengelolaan air. Konservasi tersebut juga terlibat dalam memfasilitasi penelitian satwa liar dan kegiatan konservasi (termasuk dengan Badak, karnivora besar, anjing liar, dan trenggiling), perburuan trofi, dan pariwisata, sebagai bagian dari pendekatan multifasetnya terhadap konservasi dan pengembangan masyarakat.

Lebih banyak Ju/'hoansi

Cerita Terkait

Borneo forest canopy. Photo by Kynan Tegar.
Artikel

September 18, 2024

In the Peruvian Amazon, The Wampis Nation are at the Forefront of Resistance Against Illegal Mining

Indigenous autonomous government reinforces independent protection of its territory while accusing national authorities of neglect.

Membaca
The Wampis’ governance is based on a Statute that lays out the Wampis vision for the future in all areas of life including religion, spirituality, education, language, and the recovery of ancestral sites.
Artikel

September 9, 2024

In the Peruvian Amazon, The Wampis Nation are at the Forefront of Resistance Against Illegal Mining

Indigenous autonomous government reinforces independent protection of its territory while accusing national authorities of neglect.

Membaca
The Sámi people live in reindeer herding communities throughout an extensive area of the Arctic. Photo by Sámiid Riikkasearvi.
Artikel

Agustus 26, 2024

Four Reindeer Herding Communities Sue the Swedish State to Grant Licences for Small Game Hunting and Fishing in Sápmi Territory

Membaca